Artikel Sering Tampil

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 26 September 2014

Contoh Proposal PTK



YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (YLPI)
UNIVERSITAS ISLAM RIAU FAKULTAS AGAMA ISLAM

“EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN FIQIH
DI  MAN 2 MODEL PEKANBARU”
SYNOPSIS/ PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Pembuatan Skripsi
Pada Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Riau



 







Disusun oleh :
ANDIKA YULIANTO
NPM : 122410083

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU 2014
http://dc706.4shared.com/download/eZqrF1omba/PENELITIAN_TINDAKAN_kELAS.rar?tsid=20140927-015530-e8ab17c3&lgfp=2000
 

Rabu, 24 September 2014

Kepemimpinanmu Untuk Rakyatmu



Kesejahteraan rakyat adalah Tanggung jawab seorang pemimpin

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (buchary, muslim)
Penjelasan:
Pada dasarnya, hadis di atas berbicara tentang etika kepemimpinan dalam islam. Dalam hadis ini dijelaskan bahwa etika paling pokok dalam kepemimpinan adalah tanggun jawab. Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin, mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-kurangnya terhadap dirinya sendiri. Seorang suami bertanggung jawab atas istrinya, seorang bapak bertangung jawab kepada anak-anaknya, seorang majikan betanggung jawab kepada pekerjanya, seorang atasan bertanggung jawab kepada bawahannya, dan seorang presiden, bupati, gubernur bertanggung jawab kepada rakyat yang dipimpinnya, dst.
Akan tetapi, tanggung jawab di sini bukan semata-mata bermakna melaksanakan tugas lalu setelah itu selesai dan tidak menyisakan dampak (atsar) bagi yang dipimpin. Melainkan lebih dari itu, yang dimaksud tanggung jawab di sini adalah lebih berarti upaya seorang pemimpin untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pihak yang dipimpin. Karena kata ra ‘a sendiri secara bahasa bermakna gembala dan kata ra-‘in berarti pengembala. Ibarat pengembala, ia harus merawat, memberi makan dan mencarikan tempat berteduh binatang gembalanya. Singkatnya, seorang penggembala bertanggung jawab untuk mensejahterakan binatang gembalanya.
Tapi cerita gembala hanyalah sebuah tamsil, dan manusia tentu berbeda dengan binatang, sehingga menggembala manusia tidak sama dengan menggembala binatang. Anugerah akal budi yang diberikan allah kepada manusia merupakan kelebihan tersendiri bagi manusia untuk mengembalakan dirinya sendiri, tanpa harus mengantungkan hidupnya kepada penggembala lain. Karenanya, pertama-tama yang disampaikan oleh hadis di atas adalah bahwa setiap manusia adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas kesejahteraan dirinya sendiri. Atau denga kata lain, seseorang mesti bertanggung jawab untuk mencari makan atau menghidupi dirinya sendiri, tanpa mengantungkan hidupnya kepada orang lain
Dengan demikian, karena hakekat kepemimpinan adalah tanggung jawab dan wujud tanggung jawab adalah kesejahteraan, maka bila orang tua hanya sekedar memberi makan anak-anaknya tetapi tidak memenuhi standar gizi serta kebutuhan pendidikannya tidak dipenuhi, maka hal itu masih jauh dari makna tanggung jawab yang sebenarnya. Demikian pula bila seorang majikan memberikan gaji prt (pekerja rumah tangga) di bawah standar ump (upah minimu provinsi), maka majikan tersebut belum bisa dikatakan bertanggung jawab. Begitu pula bila seorang pemimpin, katakanlah presiden, dalam memimpin negerinya hanya sebatas menjadi “pemerintah” saja, namun tidak ada upaya serius untuk mengangkat rakyatnya dari jurang kemiskinan menuju kesejahteraan, maka presiden tersebut belum bisa dikatakan telah bertanggung jawab.
Karena tanggung jawab seorang presiden harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dan kaum miskin, bukannya berpihak pada konglomerat dan teman-teman dekat. Oleh sebab itu, bila keadaan sebuah bangsa masih jauh dari standar kesejahteraan, maka tanggung jawab pemimpinnya masih perlu dipertanyakan.

Jumat, 12 September 2014

SANAD HADIST UMAR BIN ABDUL AZIZ



UMAR BIN ABDUL AZIZ
( 61 H - 101 H )
Nama lengkapnya adalah Umar Ibn Abdul al-Aziz Ibn Marwan Ibn al-Hakam Ibn Abi al-Ash Ibn Umayyah Ibn Abdul Syams al-Qurasyi al-Umawi Abu Hafs al-Madani al-Dimasyzi, Amir al-Mu’minin. Ibunya adalah Umm’Ashim binti Ashim Ibn Umar Ibn al-Khaththab. Dengan demikian, dia adalah cucu dari Umar Ibn al-Khathathab dari garis keturunan ibunya, beliau lahir di Madinah  pada tahun 61 H, dan dididik dibawah asuhan Abdullah Ibnu Umar.
Umar bin Abdul Aziz menerima hadist dari anas, as Sa’ib bin Yasid, Yusuf bin Abdullah bin Salam. Khalulah binti Hakim dan dari sahabat lainnya. Beliau juga menerima hadits dari tokoh tokoh Tabi’in seperti Ibnul Musayyab, ‘Urwah, Abu Bakar bin Abdurahman dan yang lainnya. Hadits-hadits beliau di terima oleh para Tabi’in diantaranya adalah Abu Salamah bin Abdurahman, Abu Bakar Muhammad bin Amr bin HAzm, az-Zuhry, Muhammad bin al-Munkadir, Humaid ar-Thawil dan lain lain.
Seluruh Ulama berpendirian menetapkan bahwa Umar bin Abdul Aziz ini adalah seorang yang banyak Ilmu, Shalih, Zuhud dan Adil. Ia banyak memberikan perkembangan hadits , baik secara hapalan maupun secara pendewanan, maka takala ia menjadi Khalifah, ia memerintahkan kepada ulama ulama daerah supaya menulis hadits hadits yang ada didaerah mereka masing masing, lalu meriwayatkan hadist agar tidak hilang dengan meninggalnya para ulama tabi’in tersebut.
Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia di Dair Sam’an dan di makamkan disana juga. Orang – orang pun banyak menziarahinya. Ia meninggal bulan Rajab tahun 101H dalam usia 40 tahun lebih enam bulan. Sebagian sejarahwan menerangkan tentang kematian umar bin Abdul Aziz karena diracun oleh pembantunya atas suruhan adik ipar Umar bin Abdul Aziz.

Rancangan Perencanaan Pembelajaran Materi MI,Mts dan MA.


 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Madrasah

Untuk mempermudahkan para guru melakukan Kegiatan Pembelajaran Di kelas :
Sesuai dengan Kurikulum 2013 :
RPP untuk Tingkatan Madrasah Ibtida'iyah ( Download )

RPP Untuk Tingkatan Madrasah Tsanawiyah ( Download )

RPP Untuk Tingkatan Madrasah 'Aliyah ( Download )

RPP Untuk Tingkatan Madrasah Aliyah Penjurusan ( Download )

Kamis, 11 September 2014

Perkembangan Ilmu Manajemen



Perkembangan Ilmu Manajemen
Oleh Andika Yulianto
Ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modern itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :

Rabu, 10 September 2014

TIGA POLA PEMBENTUKAN BUDAYA YANG TERLIHAT DALAM PROSES PEMBENTUKAN NEGARA ACEH, SULAWESI SELATAN, DAN JAWA



SEJARAH PERADABAN ISLAM

TIGA POLA PEMBENTUKAN BUDAYA YANG TERLIHAT DALAM PROSES PEMBENTUKAN NEGARA ACEH, SULAWESI SELATAN, DAN JAWA”

 

Disusun oleh    : Andika Yulianto
NPM                : 122410083


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN AJARAN 2012/2013


KALIMAT FI'IL DALAM ILMU NAHWU



Pembahasan Kalimat Fi’il

الْفِعْلُ
اَلْفِعْلُ :       لَفْظٌ دَلَّ عَلَى حُصُوْلِ عَمَلٍ فِى زَمَانٍ خَاصٍّ
Fi'il : Lafal yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu.
Tanda tanda kaliamat fi’il Tanda Kalimat Fi’il : Ta’ Fail, Ta’ Ta’nits Sukun, Ya’ Fail, Nun Taukid.
بِتَا فَعَلْتَ وَأَتَتْ وَيَا افْعَلِي ¤ وَنُوْنِ أَقْبِلَنَّ فِعْـــلٌ يَنْجَلِي
Dengan tanda Ta’ pada lafadz Fa’alta dan lafadz Atat, dan Ya’ pada lafadz If’ali, dan Nun pada Lafadz Aqbilanna, Kalimah Fi’il menjadi jelas.

PEMBAHASAN AKHLAK MAHMUDAH (TERPUJI) DAN AHLAK MAZMUMAH (TERCELA)




" الاخلاق "

Makalah Ini Disusun Untuk
 Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah



الاخلاق المحمدة
الاخلاق المزممة

Selasa, 09 September 2014

Kurikulum Pendidikan Agama islam Berbasis Kompetensi



Kurikulum Pendidikan Agama islam Berbasis Kompetensi
A.    Literatur tentang kurikulum Pendidikan Agama Islam.
Kurikulum pendidikan Islam merupakan suatu rancangan atau program studi yang berkaitan dengan materi atau pelajaran Islam, tujuan proses pembelajaran, metode dan pendekatan, serta bentuk evaluasinya. Karena itu, yang dimaksud dengan kurikulum PAI adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (totalitas).[1]
Sesuai dengan sistem kurikulum nasional bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lain pendidikan agama, tak terkecuali Islam. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan.
Selengkapnya Download (Disini)


[1] Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan Islam, 2012 , Bandung ,Rosda Karya,  hal 79