Artikel Sering Tampil

Rabu, 16 Maret 2016

Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam



 Metode Diskusi 
Dalam Pendidikan Agama Islam




1.         Pengertian Metode Diskusi  
Sebagaimana telah dikutip oleh Syamsul Nizar (2011:60 ) diskusi dari aspek bahasa adalah proses tukar menukar pemikiran antara dua orang atau lebih dalam rangka menyelesaikan suatu persoalan atau masalah.  Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu “discussus” yang berarti “tu examine”, “ Investigate” (memeriksa , menyelidiki). Secara umum kata diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.
Menurut para ahli Killen yang telah dikutip oleh Wina sanjaya (2010:154) mengungkapkan metode diskusi adalah Pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu pemasalahan, menjawab pertanyaan , menambah dan memahami pengetahuan peserta didik serta untuk membuat suatu keputusan dalam belajar.
Hal yang demikian juga di aminkan oleh Abuddin Nata yang berpendapat bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara menghadapkan peserta didik kepada suatu masalah yang berbentuk pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama ( Abuddin Nata : 2011:188). Dari itulah maka dituntut seorang peserta didik mampu memecahkan suatu permasalahan dengan dua orang atau lebih yang disajikan oleh guru.
Pada dasarnya arti dari diskusi adalah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur – unsur pengalaman yang secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang bersifat terperinci, jelas dan teliti tentang suatu permaslahan yang harus dipecahkan secara bersama.  Sedangkan menurut Darwyn syah dkk ,mengartikan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran, dimana guru memberi kesempatan kepada para peserta didik (kelompok- kelompok peserta didik) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan argumentasi, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif  pemecahan atas suatu masalah. (Darwyn Syah : 2007:140)
Oleh sebab itu, diskusi diharapkan tidak sekedar adu mulut, beradu argumentasi, atau menunjukan kemampuan persuasi dan retorika untuk memenangkan pahamnya sendiri. Akan tetapi dalam diskusi setiap individu disampinng memberikan argumentasi yang ilmiah juga memberikan sumbangsih suatu solusi yang tepat sehingga seluruh kelompok kembali kepada pemahaman yang dibina bersama.
 Menurut Syahraini tambak (2014: 202) dasar pijakan pengertian merode diskusi dalam pembelajaran . Pertama ¸ Metode Diskusi merupakan cara penguasan  suatu bahan pelajaran. Penguasaan bahan pelajaran ditekankan kepada peserta didik agar lebih proaktif dalam mengikuti pembelajaran dan menggali pengetahuan seluasmungkin, sedangkan guru memberikan bimbingan dan stimulus, supaya diskusi berjalan dengan baik. Kedua, diskusi merupakan tukar menukar pendapat antara peserta didik sesuai dengan tingkat pengalaman. Ketiga diskusi menanamkan sikap demokratis dan Humanis. Keempat, diskusi sebagai jalan memecahkan suatu permasalahan. Kelima, diskusi yang sedang berlangsung harus mendapat perhatian dan bimbingan penuh dari guru, sehingga jika terjadi ketenggangan dan mememanas dalam diskusi guru sebagai jalan penengah dalam diskusi. Keenam, dari sebuah diskusi akan menelurkan suatu keputusan yang disepakati secara bersama atau keputusan yang munfakat.
Mengutip dasar pemikiran Syahraini Tambak (2014:203), yang mengambil Dasar metode diskusi dalam Al- Qur’an tersirat dalam surat Ali Imron ayat 159 yang berbunyi :
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS. Ali Imron:159 )
Dalam ayat diatas digambarkan metode diskusi merujuk pada akar kata wa syawirhum yang artinya bermusyawarahlah dengan mereka, hal ini mengindikasikan bahwa adanya proses interaksi untuk mendiskusikan persoalan dengan siapapun yang memiliki persoalan dengan diri kita sendiri. Dasar ini juga berlaku dalam proses pembelajaran, dimana persoalan – persoalan yang ada dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan berdiskusi atau bermusyawarah.
Lain halnya dengan Andika Yosa (2012:10) yang mengambil dasar metode diskusi dalam Al- Qur’an surat As- Shaffat ayat : 102)

 
Artinya : “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".( QS. As- Shaffat : 102).
Ayat diatas menunjukkan bahwa adanya musyawarah melalui diskusi nabi Ibrahim dengan Nabi Ismail terkait perintah Allah untuk menyembelihnya. Hal itu merupakan bentuk penyelesaian masalah melalui diskusi.
Melihat dari kedua ayat diatas, penulis memberi poin penekanan terhadap kata musyawarah yang menunjukkan arti adanya interaksi dua orang atau lebih dalam rangka berdiskusi memecahkan permasalah yang muncul, sehingga mampu menghasilkan kesepahaman bersama dan penyelesaian masalah dengan tepat.
Dari uraian – uraian diatas, yang berkaitan dengan metode diskusi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan mengadakan perbincangan secara ilmiah guna mengumpulkan pendapat, menjawab pertanyaan, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu permaslahan dan akhirnya dapat menambah pengetahuan peserta didik terhadap suatu mata pelajaran.
2.                Tujuan Dan Manfaat Metode Diskusi
Adapun tujuan metode diskusi menurut J S Khamdi ( 1995 : 16-19) adalah sebagai berikut:
a.       Menumbuhkembangkan tradisi Intelektual
Menumbuhkembangkan tradisi intelektual hanya dapat ditempuh dengan membiasakan berfikir bersama. Hanya dengan berfikir bersama dapat melihat suatu realitas atau suatu masalah dari berbagai sudut pandang.
b.      Mengambil Keputusan dan Kesimpulan
Keputusan adalah kegiatan akal yang mengakui atau mengingkari suatu realitas atau masalah. Sedang keputusan merupakan satu-satunya pernyataan yang benar atau tidak benar. Di dalam diskusi, bersama-sama kita merumuskan keputusan ; pengakuan atau pengingkaran akan realitas atau masalah. Berdasarkan keputusan inilah, kita merumuskan kesimpulan sebagai pijakan bersama dalam menghadapi permasalahan
c.       Menyamakan Apresiasi, Persepsi, dan Visi
Di dalam diskusi, ‘mengerti’ dan ‘mau’ menjadi tujuan utama, sehingga terciptakan kesamaan pemahaman, cara pandang, dan wawasan. Itu berarti musyawarah untuk mufakat sungguh- sungguh menjadi kenyataan dalam setiap diskusi.
d.      Menghidupsuburkan Kepedulian dan Kepekaan
Dengan diskusi kepedulian dan kepekaan, setiap pribadi dihidupsuburkan. Hal ini terjadi karena dengan berfikir bersama, kita berusaha untuk mengakui, menghargai, serta menerima keunikan, ketertentuan, dan keutuhan orang lain.
e.       Sarana Komunikasi dan Konsultasi
Sebagai sarana proses berpikir bersama, diskusi akan menjadi sarana berkomunikasi dan berkonsultasi dengan lebih intens dan efektif. Setiap orang akan menemukan pengalaman verbal dan non verbal, pengalaman intelektual dan emosional, serta pengalaman moral dan sosial.
Jadi tujuan diskusi adalah untuk mengasah intelektual seseorang yang didasarkan dengan pikiran rasional, sehingga dalam mengambil keputusan itu ada kesamaan visi yang berdampak pada tingkat kepedulian yang tinggi.
Adapun manfaat dan keuntungan menurut Suryabrata ( 1997: 185)  yang dapat diambil dari metode diskusi antara lain:
a.       Membantu siswa untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik daripada memutuskan sendiri.
b.      Siswa tidak terjebak pada jalan pemikiran sendiri, yang kadang salah, penuh prasangka dan sempit, karena dengan diskusi ia mempertimbangkan alasan orang lain.
c.       Dengan diskusi timbul percakapan antara guru dan siswa sehingga diharapkan hasil belajarnya lebih baik.
d.      Dengan diskusi memberi motivasi terhadap berpikir dan meningkatkan perhatian kelas.
e.       Diskusi membantu mendekatkan/mengeratkan hubungan antara kegiatan kelas di tingkat perhatian.
f.       Diskusi merupakan cara belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman.
Dari uraian diatas, bahwa manfaat diskusi adalah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara siswa dengan guru, serta dapat berpikir kritis secara rasional sehingga menumbuhkan motivasi dalam belajar.
Disamping manfaat yang dapat diambil dari metode diskusi, ada pula keuntungan menerapkan/menggunakan metode diskusi dalam PBM, antara lain :
a.       Metode diskusi melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.
b.      Tiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pelajaran.
c.       Dapat menimbulkan dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah.
d.      Mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan siswa dapat memperoleh kepercayaan akan diri sendiri.
e.       Dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.
Jadi keuntungan menggunakan metode diskusi adalah untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk ketrampilan (motorik, kognitif, sosial) penghayatan serta nilai-nilai dalam, pembentukan sikap.
3.      Kelebihan dan Kelemahan metode diskusi
Sama halnya dengan metode – metode laian yang biasa digunakan dalam pelajaran dalam pembelajaran. metode diskusi juga memliki kelebihan dan kelemahan, adapun kelebihan metode diskusi yaitu :
Pertama, Metode diskusi merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide- ide. Kedua, dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. Ketiga, diskusi dapat melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Keempat, diskusi juga bisa melatih peserta didik bersikap menghargai pendapat orang lain. Kelima, dengan Diskusi mampu memperluas wawasan peserta didik.
Sedangkan kelemahan metode diskusi menurut Wina Sanjaya ( 2010:156) juga , Pertama Sering terjadi Kerancuan mengutarakan pendapat. Kedua, kadang- kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur. Ketiga, memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang- kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Keempat, dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang terkontrol. Akibatnya, terkadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.


4.      Macam-Macam Metode Diskusi
Beberapa metode dalam pembelajaran yang ditawarkan merupakan solusi dalam mengatasi kejenuhan penerapan kegiatan Pembelajaran.
Menurut Zakiyah Daradjat (1995 : 293- 294) Metode diskusi yang dilakukan guru dalam membimbing belajar siswa dibagi dalam beberapa jenis, antara lain
a.       Diskusi Informal
Diskusi ini terdiri dari satu diskusi yang pesertanya terdiri dari peserta didik yang jumlahnya sedikit. Dalam diskusi informal ini hanya seorang yang menjadi pimpinan, tidak perlu ada pembantu-pembantu sedangkan yang lain hanya sebagai anggota diskusi.
b.      Diskusi Formal
Diskusi ini berlangsung dalam suatu diskusi yang serba diatur dari pimpinan sampai anggota kelompok. Diskusi dipimpin oleh seorang pendidik atau peserta didik yang dianggap cakap. Karena semua telah diatur, para anggota tidak dapat begitu saja berbicara (semua harus diatur melalui aturan yang dipegang oleh pimpinan diskusi), diskusi yang diatur seperti ini memang lebih baik.
c.       Diskusi Panel
Diskusi ini di ikuti oleh banyak peserta didik sebagai peserta, yang dibagi menjadi peserta aktif dan tidak aktif. Peserta aktif adalah langsung mengadakan diskusi. Sedangkan peserta tidak aktif sebagai pendengar.
d.      Simposium
Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Symposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa.
5.      Langkah Pelaksanaan Metode Diskusi
1.     Tahap Perencanaan
Pada tahap ini langkah yang harus ditempuh oleh guru  menurut Darwyn Syah   (2007: 143 ) adalah :
a.       Merumuskan Tujuan diskusi
b.      Menentukan Mekanisme dan tata tertib diskusi
c.       Merumuskan masalah atau topik yang akan didiskusikan
d.      Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan diskusi.
2.      Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan yang telah dikutip oleh Andika yosa, langkah yang harus dilakukan seorang guru dalam metode diskusi menurut Wina Sanjaya (2010: 159) adalah:
a.       Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi.
b.      Menunjuk dan menentukan petugas diskusi seperti ( Pemimpin, moderator, Sekretaris, dan Anggota ).
c.       Memotivasi peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi.
d.      Membangun kondisi, suasana dan iklim belajar yang menyenangkan.
e.       Membuat catatan – catatan ide ide dan saran saran  yang penting.
f.       Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak focus.
g.      Melakukan reinforcement ( penguatan ) terhadap peserta didik yang aktif maupun memberikan saran dan masukan
3.      Tahap Tindak Lanjut diskusi/ menutup diskusi
Pada tahap ini langkah langkah yang harus dilakukan seorang guru adalah:
a.       Membuat Resume dan kesimpulan hasil diskusi
b.      Membacakan dan menggarisbawahi hasil diskusi untuk diadakan koreksi.
c.       Membuat penilaian terhadap jalannya diskusi baik terhadap petugas diskusi maupun terhadap peserta diskusi, dengan membandingkan bagaimana seharusnya diskusi yang ideal dengan kenyataan diskusi yang telah dilaksanakan.
Memberikan saran perbaikan untuk pelaksanaan diskusi untuk masa- masa berikutnya. ( Wina Sanjaya:2010:159).

1 komentar:

  1. assalamu;alaikum mas bisa minta daftar buku rujukannya gak? buat ngerjain skripsi :)

    BalasHapus