Pendahuluan
Latar
belakang
Evaluasi
pembelajaran siswa adalah salah satu kegiatan yang merupakan kewajiban bagi
setiap guru. mengapa. Karena hendaknya ia harus dapat memberikan informasi
kepada lembaga atau kepada siswa itu sendiri. Oleh karena itu, seorang guru
hendaknya memahami teknik pemberian skor, bahkan langkah-langkah sebelum
membuat tes pertanyaan.
Banyak beberapa pendapat ahli yang mengatakan bahwa penilaian berbeda dengan penskoran. Dalam makalah ini, dijelaskan dengan jelas perbedaan yang sangat mendasar dalam melakukan evaluasi terhadap hasil tes peserta didik.
Banyak beberapa pendapat ahli yang mengatakan bahwa penilaian berbeda dengan penskoran. Dalam makalah ini, dijelaskan dengan jelas perbedaan yang sangat mendasar dalam melakukan evaluasi terhadap hasil tes peserta didik.
Karena
sering kali terjadi kekeliruan pendapat tentang fungsi penilaian pencapaian
belajar siswa. Banyak lembaga pendidikan atau pengajar –secara tidak sadar atau
sadar yang menganggap fungsi penilaian itu semata-mata sebagai mekanisme untuk
menyeleksi siswa atau mahasiswa dalam kenaikan kelas, kenaikan tingkat, dan
sebagai alat seleksi kelulusan pada akhir tingkat program.
Terdapat macam-macam
teknik dan alat penilaian dalam pembelajaran khususnya di pendidikan Indonesia,
teknik dan alat penilaian hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
penilaian, situasi dan kondisi lingkungan siswa, serta kompetensi dasar yang
harus dikuasai seperti yang tercantum dalam kurikulum.
Selain itu, dalam
kegiatan penilaian hendaknya disiapkan soal atau alat penilaian yang tepat. Di
dalam menilai seorang guru boleh menggunakan konversi nilai 5, konversi nilai
9, konversi nilai 11, dan konversi nilai 100. Hasil dalam penilaian di harapkan
seorang siswa bisa mencapai nilai sesuai criteria ketuntasan yang di berikan
oleh seorang guru. Oleh karena itu, agar siswa dapat mendapat nilai yang
baikmseorang guru harus mengajarnya dengan baik pula dan harus bisa
mempertanggungjawabkannya.
Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan konversi nilai berskala lima,
Sembilan, Sebelas, dan 100?
·
Bagaimana langkah-langkah untuk mengubah skor mentah
menjadi nilai berskala lima, Sembilan, sebelas dan seratus?
Pembahasan
Konversi Nilai Skala ( 5, 9, 11 dan
100 )
A. Pengertian
Konversi Nilai
Menurut kamus
besar.com, Konversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Dalam kajian evaluasi pembelajaran, Konversi
Nilai adalah kegiatan mengubah atau mengolah skor mentah menjadi huruf,
sehingga nilai peserta didik dapat diinterpretasikan. Dalam mengkonversi nilai, kita
memerlukan batas lulus dari peserta didik (Mean) dan juga Simpangan bakunya SD (Standard Deviation).
B. Pengertian Skala Nilai.
Skala
Nilai adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat,
perhatian, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden
dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
C.
Macam
– Macam Konversi nilai Skala
1.
Konversi
Nilai Skala 5
Konversi
Nilai Berskala Lima adalah nilai berskala lima atau nilai huruf A, B, C, D dan
E.
Misalnya
dalam ujian akhir semester bidang studi Evaluasi Pembelajaran yang diikuti oleh
15 orang mahasiswa, yang mana skor maksimum ideal dari tes / ujian tersebut
adalah 100, diperoleh skor-skor mentah sebagaimana disajikan dalam tabel
dibawah
Pengubahan
skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima atau nilai huruf,
menggunakan patokan sebagai berikut :
Rumus
|
Konversi
Nilai
|
Mean
+ (1,5) SD
|
A
|
Mean +
(0,5) SD
|
B
|
Mean - (0,5) SD
|
C
|
Mean - (1,5) SD
|
D
|
Dibawah nilai D
|
E
|
Contoh Soal Penerapan
Konversi Nilai Skala 5
Nilai 15 Mahasiswa yang mengikuti Ujian semester bidang
studi evaluasi Pembelajaran.
40, 50, 65, 75, 35, 80, 95, 95, 70, 45, 30, 70, 85, 75, 55.
Seperti hal nya pada statistic dasar :
Cari Rentang :
R = nilai tertinggi -
nilai rendah
R = 95- 30 = 65
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 15
Bk = 1 + 3.88
Bk = 4,88
Panjang Kelas
.
31
Di komulatifkan menjadi 14 panjang kelasnya.
Maka memperoleh data
table sebagai berikut :
Nilai UAS
|
F
|
X1
|
F . X1
|
( X1 – X )
|
( X1 – X )2
|
F. ( X1 – X )
|
F.
( X1 – X )2
|
30 – 43
|
3
|
36.5
|
109.5
|
27.06667
|
732.6044
|
81.2
|
2197.813
|
44 – 57
|
3
|
50.5
|
151.5
|
13.06667
|
170.7378
|
39.2
|
512.2133
|
58 – 71
|
3
|
64.5
|
193.5
|
0.933333
|
0.871111
|
2.8
|
2.613333
|
72 – 85
|
4
|
78.5
|
314
|
14.93333
|
223.0044
|
59.73333
|
892.0178
|
86 – 99
|
2
|
92.5
|
185
|
28.93333
|
837.1378
|
57.86667
|
1674.276
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total
|
15
|
|
953.5
|
|
|
|
5278.933433
|
Dari
table diatas dapat kita perhitungkan sedemikian rupa :
Tenntukan
Konversi Nilai dengan Skala 5
Rumus
|
Nilai
|
Konversi
Nilai
|
63.56667
+ (1,5) . 19,418
|
92,69 keatas
|
A
|
63.56667
+ (0,5) . 19,418
|
73,27 - 92,69
|
B
|
63.56667 -
(0,5) . 19,418
|
53,85 - 73,27
|
C
|
63.56667
- (1,5) . 19,418
|
34,43 – 53,85
|
D
|
< Nilai D
|
< 34,43
|
E
|
Jadi
nilai 15 mahasiswa yang memngikuti Uas adalah
Nomer
Urut Mahasiswa
|
Skor Asli
|
Nilai Konversi
|
1.
|
40
|
D
|
2.
|
50
|
D+
|
3.
|
65
|
C+
|
4.
|
75
|
B
|
5.
|
35
|
D
|
6.
|
80
|
B
|
7.
|
95
|
A
|
8.
|
95
|
A
|
9.
|
70
|
C+
|
10.
|
45
|
D+
|
11.
|
30
|
E
|
12.
|
70
|
C+
|
13.
|
85
|
B+
|
14.
|
75
|
B
|
15.
|
55
|
C
|
2.
Konversi
Nilai Skala 9
Nilai berskala sembilan adalah rentangan nilai standar
mulai dari 1 sampai dengan 9. Jadi disini akan kita dapati sebelas butir nilai
standar, yaitu nilai 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, . Di indonesia nilai standar berskala sebelas in umumnya digunakan pada lembaga pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah.
Dengan
rumusan perhitungan sebagai berikut:
Mean
+ ( 1,75 SD ) Keatas = 9
Mean
+ ( 1,25 SD ) Keatas = 8
Mean
+ ( 0,75 SD ) Keatas = 7
Mean
+ ( 0,25 SD ) Keatas = 6
Mean
– ( 0,25 SD ) Keatas = 5
Mean
– ( 0,75 SD ) keatas = 4
Mean
– ( 1,25 SD ) Keatas = 3
Mean
– ( 1,75 SD ) Keatas = 2
Mean
– ( 1,75 SD ) Kebawah = 1
Cara mengkonversi Nilai dengan skala
9, dengan mengambil data table diatas tentang hasil Uas Studi Kuliah Evaluasi
Pembelajaran
Skala
|
Rumus
|
NIlai
|
Jumlah Peroleh Nilai
|
9
|
63.56667
+ (1,75) . 19,418
|
97,54 ( keatas )
|
0
|
8
|
63.56667
+ (1,25) . 19,418
|
87,83 ( keatas )
|
2
|
7
|
63.56667
+ (0,75) . 19,418
|
78,13 ( keatas )
|
2
|
6
|
63.56667
+ (0,25) . 19,418
|
68,42( keatas )
|
4
|
5
|
63.56667
- (0,25) . 19,418
|
58,71 ( keatas )
|
1
|
4
|
63.56667
- (0,75) . 19,418
|
49 ( keatas )
|
2
|
3
|
63.56667
- (1,25) . 19,418
|
39,29 ( keatas )
|
2
|
2
|
63.56667
- (1,75) . 19,418
|
29,58 ( keatas )
|
2
|
1
|
|
29,58 ( Dibawah )
|
0
|
Maka apabila diterapkan dalam table
penilaian yang terkait dengan skor mentah.
Nomer
Urut Mahasiswa
|
Skor Asli
|
Nilai Konversi Nilai Skala 9
|
1.
|
40
|
3
|
2.
|
50
|
4
|
3.
|
65
|
5
|
4.
|
75
|
6
|
5.
|
35
|
2
|
6.
|
80
|
7
|
7.
|
95
|
8
|
8.
|
95
|
8
|
9.
|
70
|
6
|
10.
|
45
|
3
|
11.
|
30
|
2
|
12.
|
70
|
6
|
13.
|
85
|
7
|
14.
|
75
|
6
|
15.
|
55
|
4
|
3.
Konversi
Nilai Skala 11
Nilai
berskala sebelas adalah rentangan nilai standar mulai dari 0 sampai dengan 10.
Jadi disini akan kita dapati sebelas butir nilai standar, yaitu nilai 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
Di indonesia nilai standar berskala sebelas in umumnya digunakan pada lembaga pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah.
Pedoman
Konversi Untuk Skala sebelas adalah
M
+ ( 2,25 SD ) Keatas = 10
M
+ ( 1,75 SD ) Keatas = 9
M
+ ( 1,25 SD ) Keatas = 8
M
+ ( 0,75 SD ) Keatas = 7
M
+ ( 0,25 SD ) Keatas = 6
M
– ( 0,25 SD ) Keatas = 5
M
– ( 0,75 SD ) keatas = 4
M
– ( 1,25 SD ) Keatas = 3
M
– ( 1,75 SD ) Keatas = 2
M
– ( 2,25 SD ) keatas = 1
M
– ( 2,25 SD ) kebawah = 0
Menurut Chatib Thoha ( 1996
: 101) Mengatakan bahwa penggunaan skala sebelas dan Sembilan diatas, apabila
digunakan untuk menghitung nilai SKS sudah tidak sesuai, alas an beliau saat
ini menggunakan konversi nilai skala lima atau berkonversi pada huruf.
Cara
penerapannya perhitungan skala sebelas hamper sama dengn perhitungan skala lima
dan Sembilan diawal menentukan Mean ( rata rata) dan standart deviasi ( SD ) yaitu
dengan mencari Panjang kelas, Range, Banyak kelas dan lain lain yang
mendukungnya.
Adapun
perbedaannnya terdapat pada penentuan skala dengan masing masing rumus yang
sudah ditentukan.
4.
Konversi
Nilai skala 100
Pedoman konversi untuk skala seratus dapat
digunakan jenjang persentil.
Daftar Referensi
Sudijono, Anas.2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana, nana. 2005. Penilaian Hasil Belajar
Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Thoha, Chahib. 1996. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada.
http://pustakaarief.blogspot.com/2014/05/makalah-konversi-nilai.html
Itu panjang kelasnya rumusnya bagaimana yaa
BalasHapusMohon maaf sekedar koreksi, panjang kelasna 13, bukan 31 , P = R/k, 65/4.88 = 13,3 dibulatkan menjadi 14
BalasHapusKalau menggunakan skala 6 rumus konversinya untuk standar deviasinya dikalikan berapa?
BalasHapusCari x2 nya gmn
BalasHapus