Peran Dan Fungsi Pendidikan
oleh Andika yulianto
Kata Pengantar
oleh Andika yulianto
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat
Allah SWT, yang mnganugerahkan kepada penulis kekuatan imam, kesehatan jasmani
serta menambahkan ilmu dalam memahami ilmu- ilmuNya. Sehingga dalam kesempatan
ini penulis mampu menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Dasar- Dasar
Pendidikan yang diberi judul “ Fungsi
Dan Peran Lembaga Pendidikan”.
Walaupun dalam kenyataan sudah banyak artikel-
artikel dan makalah yang memapar kan tentang fungsi dan peran lembaga
pendidikan, namum tak menyurutkan semangat penulis dalam menulis makalah ini,
karena yakin bahwa perkembangan dunia pendidikan semakin bervariasi sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Makalah ini tersusun berlandaskan buku “Dasar-
Dasar Ilmu Pendidikan” yang ditulis oleh
Hasbullah dan penjelasan dari dosen pembimbing kami, serta menambahkan
penjelasan makalah ini dari dunia maya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada sahabat-
sahabat satu local 2B, dan tak lupa kepada dosen pembimbing kami mata kuliah
dasar-dasar pendidikan. Dengan harapan makalah ini bermanfaat kepada penulis
pribadi maupun kepada masyarakat pada umumnya.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena ini
penulis meminta saran dan kritiknya untuk membangun dalam kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
Andika yulianto
Pendahuluan
Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
A.
Latar Belakang
Pada masa
sekarang ini jika orang bicara tentang pendidikan maka pikirannya langsung
tertuju pada sekolah. Seolah- olah pendidikan itu hanyalah sekolah. Padahal
anggapan itu salah, pada dasarnya sekolah hanya mengambil bagian yang sedikit
saja dalam pencapaian tujuan pendidikan. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pendidikan bisa terjadi dimana- mana.
Pada konteks ini proses pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara terdapat tiga lembaga pendidikan dalam lingkungan, yang sering
disebut dengan Tri pusat Pendidikan yaitu ( keluarga , sekolah dan masyarakat
). Tri pusat pendidikan mempunyai maksud bahwa pendidikan secara bertahap dan
terpadu mengemban tanggungjawab pendidikan bagi generasi mudanya. Ketiganya
diharapkan mampu bekerja sama dalam
mencapai tujuan pendidikan. Sehingga anak didik mampu mengembangkan kemampuan
diri sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religious.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka sudah tentu
lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih
besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki
kecakapan intelektual dan emosional yang mantap. Mengenai rumusan masalah pada
makalah ini, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci mengenai
:
a. Apakah fungsi dan peran lembaga
pendidikan Keluarga?
b. Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan sekolah ?
c. Bagaimanakah Fungsi dan Peran lembaga
pendidikan dalam Masyarakat ?
Pembahasan
Fungsi dan Peran
Lembaga Pendidikan
A.
Pengertian Lembaga Pendidikan.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun
negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan,
merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat
dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut
berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan.
Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha
mengelola dan menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian.
yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan.
Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
B.
Lembaga Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam
perkembangan seorang individu. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat
dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena
hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena
itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan
kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan
ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan
dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang
secara baik.
1). Fungsi dan Peranan Pendidikan
Keluarga
a.
Pengalaman
Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman
ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya
dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab
pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.
Dengan kata lain seorang anak lahir dalam keadaan yang tidak berdaya, dan dalam
keadaan yang penuh dengan ketergantungan kepada orang lain. Dalam teori
Empirisme yang dikemukan oleh John Lock menyatakan bahwa seorang anak
diibaratkan seperti kertas putih yang masih kosong, yang membentuk karakter
anak adalah lingkungannya. Dengan
demikian terserah orang tua untuk memberikan corak warna yang di kehendaki
terhadap anaknya. Oleh karena itu kewajiban orang tua memberikan pendidikan
kepada anaknya.
b.
Menjamin
Kehidupan Emosional.
Kehidupan
emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting didalam membentuk
kepribadian seseorang.
Terdapat
3 faktor penting dalam pembentukan emosional anak :
·
Pemberian
perhatian yang tinggi terhadap anak,
·
Pencurahan rasa cinta dan kasih
sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu
berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
·
Memberikan contoh kebiasaan hidup
yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian
anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
c.
Menanamkan
Dasar pendidikan Moral.
Didalam
keluarga juga merupaka penanaman utama dasar- dasar moral bagi anak, yang
biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai suri tauladan
yang dapat dicontoh anak.
d.
Memberikan
dasar pendidikan sosial
Didalam
kehidupan keluarga, merupakan basis yang sangat penting dalam menanamkan dasar-
dasar pendidikan sosial anak. Sebab keluarga merupakan lembaga sosial resmi
minimal ayah,ibu, dan anak.
Dalam
perkembangan benih- benih kesadaran sosial pada anak- anak dapat dipupuk sedini
mungkin mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong
menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menjenguk saudara atau tetangga
yang sedang sakit, menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian
dalam segala hal.
e.
Peletakan
Dasar – dasar Keagamaan
Masa
kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar
keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan
memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam
ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya
penanaman dasar religius anak.
2). Tanggung Jawab Keluarga
a. Adanya motivasi atau dorongan
cinta kasih
Dimana
dorongan cinta kasih yang dapat menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan
yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi
perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang
akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan
selanjutnya.
b. Pemberian motivasi kewajiban
moral.
Memberikan
motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap
keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam
penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan
yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini
untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
d.
Tanggung
jawab sosial
Tanggung
jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung
jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari
keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam
kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk
masyarakat yang sejahtera.
d. Memelihara dan membesarkan
anaknya.
Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami
bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka
inginkan.
e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah
dewasa akan mampu mandiri.
C. Lembaga Pendidikan Sekolah
Pada
dasarnya kehidupan disekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan
dalam keluarga dengan kehidupan masyarakat kelak. Pendidikan sekolah disini
dimaksudkan adalah suatu pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara
teratur, sistematis, bertingkat dan mengikuti syarat- syarat yang jelas dan
ketat ( mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi).
Ada
beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah, yaitu
sebagai berikut :
1.
Pendidikan diselenggarakan secara
khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
2.
Usia anak didik disuatu jenjang
pendidikan relatif homogen.
3.
Waktu pendidikan relatif lama sesuai
dengan program pendidikan yang harus diselesaikan.
4.
Materi atau isi pendidikan lebih
banyak bersifat akademis dan umum.
5.
Adanya penekanan tentang kualitas
pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.
Sebagai
lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan perangkat yang berkewajiban
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga Negara.
a.
Tanggungjawab Sekolah
Sekolah
menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas- asas tanggungjawab, sebagai
berikut :
1.
Tanggungjawab formal kelembagaan
sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan- ketentuan
yang berlaku.
2.
Tanggungjawab keilmuan.
3.
Tanggungjawab fungsional, artinya bertanggungjawab
terhadap pengelola dan pelaksana pendidikan.
b.
Sifat- sifat lembaga Pendidikan
Sekolah
Ø Tumbuh
sesudah keluarga ( pendidikan kedua )
Pertumbuhan pendidikan anak tak
selamanya di dalam lingkungan keluarga, pendidikan disekolah sangat dibutuhkan
untuk perkembangan pendidikan anak, yang tidak bisa didapatkan dalam pendidikan
keluarga.
Ø Lembaga
pendidikan Formal.
Artinya lembaga sekolah mempunyai
bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah direncanakan dengan
teratur dan ditetapkan dengan resmi.
Ø Lembaga
Pendidikan yang tidak bersifat Kodrati.
c.
Fungsi dan Peranan Sekolah.
Sebagaimana yang telah diungkapkan
oleh Suwarno dalam bukunya pengantar Umum Pendidikan fungsi sekolah adalah :
1. Mengembangkan
kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
2. Spesialisasi
dalam bidang pendidikan dan pengajaran
3. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program
yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan
memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
4. Sosialisasi,
yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu
beradaptasi dengan masyarakat.
5. Konservasi
dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan
dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
6. Transisi
dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri
sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
d. Macam
Macam Sekolah
a. Ditinjau
dari segi yang mengusahakan
i.
Sekolah Negeri
ii.
Sekolah Swasta
b. Ditinjau
dari Sudut tingkatan
Menurut UU
nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, Pendidikan Tinggi
·
Pendidikan Dasar terdiri : SD, MI,
SMP,MTs
·
Pendidikan Menengah : SMA,MA, SMK
dan MAK
·
Perguruan Tinggi : Akademi,
Institut, Sekolah Tinggi dan Universitas.
c. Ditinjau
dari sifatnya
·
Sekolah Umum, yaitu sekolah yang
belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu.
Misalnya : SD, SLTP dan SLTA.
·
Sekolah Kejuruan, yakni lembaga
pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian
tertentu. Misalnya : SMEA, MAK, SMK dan STM.
e. Sumbangsih
Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan
a. Sekolah
Melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas
tingkah laku si anak didik.
b.
Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan
bangsa
a.
D. Lembaga
Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman
yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuanya, serta dapat
bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupanya.
Masyarakat juga dapat diartikan
sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya
sendiri. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga
setelah keluarga dan sekolah.
Lembaga pendidikan yang dalam
istilah UU Nomor 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini,
bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf
hidupnya.
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
·
Pendidikan diselenggarakan dengan
sengaja diluar sekolah
·
Peserta umumnya mereka yang sudah
tidak bersekolah atau drop out.
·
Pendidikan tidak mengenal jenjang
dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek.
·
Peserta tidak perlu homogen.
·
Ada waktu belajar dan metode formal,
serta evaluasi yang sistematis.
·
Isi pendidikan bersifat praktis dan
Khusus.
·
Keterampilan kerja sangat ditekankan
sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup.
1. Beberapa
Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat atau yang dikenal dengan jalur pendidikan luar sekolah, memiliki
beberapa istilah didalam kerangka pelaksanaan pendidikanya, sebagai berikut : Pendidikan social, Pendidikan Masyarakat,
Pendidikan Rakyat, Pendidikan Luar Sekolah, Mass Education, Adult Education, Extension Education, Fundamental
Education
2. Sasaran
dan Program Pendidikan Nonformal
Dalam perspektif pendidikan seumur
hidup, semua orang secara potensial merupakan anak didik dalam berbagai tahap
untuk perkembangan hidupnya. Dalam konteks ini paling tidak mereka dapat
diklasifikasikan kedalam enam katagori, yang masing-masing dengan prioritas
programnya berikut ini :
a.
Para Buruh dan Para Petani Ini
merupakan golongan terbesar dimasyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat
rendah atau bahkan tanpa pendidikan sama sekali. Program pendidikan yang harus
diberikan kepada mereka adalah sebagai berikut :
·
Pendidikan yang bisa atau mampu
menolong meningkatkan produktivitas mereka dengan cara mengajarkan dengan berbagai
macam keterampilan dan metode baru terutama seperti bertani atau sejenisnya.
·
Pendidikan yang mampu mendidik
mereka agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga Negara dan sebagai kepala
keluarga yang baik, sehingga mereka menyadari bahwa pendidikan bagi anak-anak
mereka adalah sangat penting.
·
Pendidikan yang mendidik mereka
bagamana memanfaatkan waktu senggang secara efektif terutama dengan
kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta produktif sehingga hidupnya lebih
berarti.
b. Para
Remaja Putus Sekolah
Golongan remaja yang menganggur karena tidak mendapatkan
pendidikan keterampilan atau under employed, disebabkan kurangnya bakat
dan kemampuanya, memerlukan pendidikan vokasional yang khusus.
c. Para
Pekerja yang Berketrampilan
d. Golongan
teknisi dan professional
e. Para
Pemimpin Masyarakat.
f. Anggota
Masyarakat yang sudah tua.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup
dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana
masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian
tujuan nasional.
- Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.
- Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
- Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.
B. SARAN DAN KRITIK
Bertitik
tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
- Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal.
- Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup.
4.
Penulisan makalah ini tidak luput
dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan.
0 komentar:
Posting Komentar