Artikel Sering Tampil

Sabtu, 23 Agustus 2014

Peran Dan Fungsi Pendidikan


 Peran Dan Fungsi Pendidikan
 oleh Andika yulianto

Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah  kehadirat Allah SWT, yang mnganugerahkan kepada penulis kekuatan imam, kesehatan jasmani serta menambahkan ilmu dalam memahami ilmu- ilmuNya. Sehingga dalam kesempatan ini penulis mampu menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Dasar- Dasar Pendidikan yang diberi judul  “ Fungsi Dan Peran Lembaga Pendidikan”.
Walaupun dalam kenyataan sudah banyak artikel- artikel dan makalah yang memapar kan tentang fungsi dan peran lembaga pendidikan, namum tak menyurutkan semangat penulis dalam menulis makalah ini, karena yakin bahwa perkembangan dunia pendidikan semakin bervariasi sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

 
Makalah ini tersusun berlandaskan buku “Dasar- Dasar  Ilmu Pendidikan” yang ditulis oleh Hasbullah dan penjelasan dari dosen pembimbing kami, serta menambahkan penjelasan makalah ini dari dunia maya.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada sahabat- sahabat satu local 2B, dan tak lupa kepada dosen pembimbing kami mata kuliah dasar-dasar pendidikan. Dengan harapan makalah ini bermanfaat kepada penulis pribadi maupun kepada masyarakat pada umumnya.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena ini penulis meminta saran dan kritiknya untuk membangun dalam kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Andika yulianto
Pendahuluan
Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
A.    Latar Belakang
Pada masa sekarang ini jika orang bicara tentang pendidikan maka pikirannya langsung tertuju pada sekolah. Seolah- olah pendidikan itu hanyalah sekolah. Padahal anggapan itu salah, pada dasarnya sekolah hanya mengambil bagian yang sedikit saja dalam pencapaian tujuan pendidikan. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan bisa terjadi dimana- mana.
Pada konteks ini proses pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara terdapat tiga lembaga pendidikan dalam lingkungan, yang sering disebut dengan Tri pusat Pendidikan yaitu ( keluarga , sekolah dan masyarakat ). Tri pusat pendidikan mempunyai maksud bahwa pendidikan secara bertahap dan terpadu mengemban tanggungjawab pendidikan bagi generasi mudanya. Ketiganya diharapkan mampu  bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan. Sehingga anak didik mampu mengembangkan kemampuan diri sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religious.
B.     Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka sudah tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada memiliki peranan, fungsi dan sumbangsih besar bagi terbentuknya individu yang dewasa, yang mandiri dan memiliki kecakapan intelektual dan emosional yang mantap. Mengenai rumusan masalah pada makalah ini, maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara rinci mengenai :
a.       Apakah fungsi dan peran lembaga pendidikan Keluarga?
b.      Apakah fungsi dan peran  lembaga pendidikan sekolah ?
c.       Bagaimanakah Fungsi dan Peran lembaga pendidikan  dalam Masyarakat ?
Pembahasan
Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
A.    Pengertian Lembaga Pendidikan.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat dilaksanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan  menyelenggarakan kegiatan- kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian, keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
B.     Lembaga Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam perkembangan seorang individu. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu sebagai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
1). Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga
a.      Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya. Dengan kata lain seorang anak lahir dalam keadaan yang tidak berdaya, dan dalam keadaan yang penuh dengan ketergantungan kepada orang lain. Dalam teori Empirisme yang dikemukan oleh John Lock menyatakan bahwa seorang anak diibaratkan seperti kertas putih yang masih kosong, yang membentuk karakter anak adalah lingkungannya.  Dengan demikian terserah orang tua untuk memberikan corak warna yang di kehendaki terhadap anaknya. Oleh karena itu kewajiban orang tua memberikan pendidikan kepada anaknya.
b.      Menjamin Kehidupan Emosional.
Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting didalam membentuk kepribadian seseorang.
Terdapat 3 faktor penting dalam pembentukan emosional anak :
·         Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak,
·         Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
·         Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
c.       Menanamkan Dasar pendidikan Moral.
Didalam keluarga juga merupaka penanaman utama dasar- dasar moral bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai suri tauladan yang dapat dicontoh anak.
d.      Memberikan dasar pendidikan sosial
Didalam kehidupan keluarga, merupakan basis yang sangat penting dalam menanamkan dasar- dasar pendidikan sosial anak. Sebab keluarga merupakan lembaga sosial resmi minimal ayah,ibu, dan anak.
Dalam perkembangan benih- benih kesadaran sosial pada anak- anak dapat dipupuk sedini mungkin mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menjenguk saudara atau tetangga yang sedang sakit, menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal.
e.       Peletakan Dasar – dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
2). Tanggung Jawab Keluarga
a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih
Dimana dorongan cinta kasih yang dapat menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan beberapa sifat negatif bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya kebutuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral.
Memberikan motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih dini akan cukup membantu orang tua dalam penanaman sikap-sikap hidup. Rasa ingin tahu anak akan menghasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggunakan masa ini untuk betul-betul membentuk kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
d.      Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Masyarakat yang sejahtera dibentuk dari keluarga-keluarga yang sejahtera pula. Keluarga merupakan awal perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, karena itu keluarga mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang sejahtera.
d. Memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidik anak menjadi apa yang mereka inginkan.
e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.
C.    Lembaga Pendidikan Sekolah
Pada dasarnya kehidupan disekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan masyarakat kelak. Pendidikan sekolah disini dimaksudkan adalah suatu pendidikan yang diperoleh seseorang disekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan mengikuti syarat- syarat yang jelas dan ketat ( mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi).
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah, yaitu sebagai berikut :
1.      Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.
2.      Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen.
3.      Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan.
4.      Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
5.      Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga Negara.
a.       Tanggungjawab Sekolah
Sekolah menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas- asas tanggungjawab, sebagai berikut :
1.      Tanggungjawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan- ketentuan yang berlaku.
2.      Tanggungjawab keilmuan.
3.      Tanggungjawab fungsional, artinya bertanggungjawab terhadap pengelola dan pelaksana pendidikan.
b.      Sifat- sifat lembaga Pendidikan Sekolah
Ø  Tumbuh sesudah keluarga ( pendidikan kedua )
Pertumbuhan pendidikan anak tak selamanya di dalam lingkungan keluarga, pendidikan disekolah sangat dibutuhkan untuk perkembangan pendidikan anak, yang tidak bisa didapatkan dalam pendidikan keluarga.
Ø  Lembaga pendidikan Formal.
Artinya lembaga sekolah mempunyai bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi.
Ø  Lembaga Pendidikan yang tidak bersifat Kodrati.
c.       Fungsi dan Peranan Sekolah.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Suwarno dalam bukunya pengantar Umum Pendidikan fungsi sekolah adalah :
1.      Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
2.      Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
3.       Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
4.      Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
5.      Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
6.      Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
d.      Macam Macam Sekolah
a.       Ditinjau dari segi yang mengusahakan
                                                              i.      Sekolah Negeri
                                                            ii.      Sekolah Swasta
b.      Ditinjau dari Sudut tingkatan
Menurut UU nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, Pendidikan Tinggi
·         Pendidikan Dasar terdiri : SD, MI, SMP,MTs
·         Pendidikan Menengah : SMA,MA, SMK dan MAK
·         Perguruan Tinggi : Akademi, Institut, Sekolah Tinggi dan Universitas.
c.       Ditinjau dari sifatnya
·         Sekolah Umum, yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya : SD, SLTP dan SLTA.
·         Sekolah Kejuruan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya : SMEA, MAK, SMK dan STM.
e.       Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan
a. Sekolah Melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik.
b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa
a.        
D.    Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuanya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupanya.
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU Nomor 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·       Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja diluar sekolah
·       Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out.
·       Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek.
·       Peserta tidak perlu homogen.
·       Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
·       Isi pendidikan bersifat praktis dan Khusus.
·       Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup.
1.      Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat atau yang dikenal dengan jalur pendidikan luar sekolah, memiliki beberapa istilah didalam kerangka pelaksanaan pendidikanya, sebagai berikut : Pendidikan social, Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Rakyat, Pendidikan Luar Sekolah, Mass Education, Adult Education, Extension Education, Fundamental Education
2.      Sasaran dan Program Pendidikan Nonformal
Dalam perspektif pendidikan seumur hidup, semua orang secara potensial merupakan anak didik dalam berbagai tahap untuk perkembangan hidupnya. Dalam konteks ini paling tidak mereka dapat diklasifikasikan kedalam enam katagori, yang masing-masing dengan prioritas programnya berikut ini :
a.  Para Buruh dan Para Petani Ini merupakan golongan terbesar dimasyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau bahkan tanpa pendidikan sama sekali. Program pendidikan yang harus diberikan kepada mereka adalah sebagai berikut :
·         Pendidikan yang bisa atau mampu menolong meningkatkan produktivitas mereka dengan cara mengajarkan dengan berbagai macam keterampilan dan metode baru terutama seperti bertani atau sejenisnya.
·         Pendidikan yang mampu mendidik mereka agar bisa memenuhi kewajiban sebagai warga Negara dan sebagai kepala keluarga yang baik, sehingga mereka menyadari bahwa pendidikan bagi anak-anak mereka adalah sangat penting.
·         Pendidikan yang mendidik mereka bagamana memanfaatkan waktu senggang secara efektif terutama dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta produktif sehingga hidupnya lebih berarti.
b.      Para Remaja Putus Sekolah
Golongan remaja yang menganggur karena tidak mendapatkan pendidikan keterampilan atau under employed, disebabkan kurangnya bakat dan kemampuanya, memerlukan pendidikan vokasional yang khusus.
c.       Para Pekerja yang Berketrampilan
d.      Golongan teknisi dan professional
e.       Para Pemimpin Masyarakat.
f.       Anggota Masyarakat yang sudah tua.



PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
  1. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.
  2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
  3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.
B. SARAN DAN KRITIK
Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut:
  1. Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal.
  2. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
  3. Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur hidup.
4.           Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan.

0 komentar:

Posting Komentar